Sari Melati
Pendiri & Direktur Kreatif
Saya masih ingat pertama kali jatuh cinta pada desain bunga interior saat magang di
sebuah hotel mewah di Jakarta tahun 2018. Melihat bagaimana rangkaian bunga yang tepat
bisa mengubah mood seluruh lobby, membuat tamu merasa lebih welcome dan nyaman.
Setelah lulus dari Arsitektur Lanskap ITB, saya bekerja di beberapa firma desain
terkemuka. Tapi hati saya selalu tertarik pada detail-detail kecil yang membuat ruang
terasa hidup. Bunga bukan sekadar dekorasi bagi saya, tapi bahasa emosi yang bisa kita
gunakan untuk berkomunikasi dengan siapa pun yang memasuki ruang tersebut.
"Setiap kali klien bilang ruang mereka jadi terasa 'berbeda' setelah sentuhan
bunga kami, di situlah saya tahu kami berhasil menciptakan sesuatu yang lebih dari
sekadar cantik."
Dewi Kusuma
Konsultan Senior Desain Interior
Background saya di interior design membuat saya melihat bunga dari perspektif yang
agak berbeda. Bagi saya, bunga adalah elemen arsitektur yang hidup. Mereka punya
tekstur, volume, warna, dan yang paling menarik - mereka berubah seiring waktu.
Bergabung dengan Gulandro di awal 2023 karena saya melihat visi Sari tentang
bagaimana desain bunga bisa lebih dari sekadar 'yang indah dipandang'. Kami bekerja
dengan prinsip bahwa setiap ruang punya kepribadian, dan tugas kami adalah menemukan
bunga yang tepat untuk memperkuat karakter tersebut.
Yang paling saya sukai dari pekerjaan ini adalah momen ketika klien korporat yang
awalnya skeptis, tiba-tiba paham kenapa investasi pada desain bunga interior itu
worthwhile ketika mereka melihat bagaimana karyawan dan customer merespons ruang yang
sudah kita transform.
"Bunga yang tepat di tempat yang tepat bisa meningkatkan produktivitas, mengurangi
stress, bahkan mempengaruhi keputusan pembelian. Itu yang kami buktikan di setiap
proyek."